Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

My Sister is My Priority : chapter 14 [Vol.2]

untuk daftar karakter, ada dibawah ini : Daftar karakter     Baru saja dua hari liburan, kejadiannya sudah begini. Adikku Nadin, telah melihat anime incest yang ku miliki. Rasa nya... jadi ingin mati saja...     “ Mati aja...aku.... ”     “N..Nadin...i..itu...”     “...Abang....” Kata Nadin pelan.     “IYA!?” Kedua tanganku bergetar... tubuhku jadi tegang. Punya anime incest kepergok sama adik sendiri itu... benar benar kejadian terburuk.     “ Apa yang akan dia katakan... ” kata ku dalam hati gelisah.     “ Aku rasa...aku tak kan sanggup mendengarnya!!! ”     “Abang... duduklah di sana...!”     “Eh.....” Nadin menunjuk ke arah tempat tidurku, ia sedikit menundukkan kepala nya dan wajahnya menatap ke lantai... seolah olah tak mau menatapku.     “ Habislah....dia membenci ku... ”

My Sister is My Priority : chapter 13 [Vol.2]

untuk daftar karakter, ada dibawah ini : Daftar karakter     Ada yang mengatakan... kalau tidur dapat membuat permasalahan psikologis menjadi lebih tenang bahkan terselesai kan. Namun... itu semua Bullshit ! omong kosong !!. Nyata nya... walau ku bawa tidur semalaman pun... pikiranku tetap saja terganggu karena kejadian kejadian kemaren. Pikiranku masih saja di penuhi oleh Nadin walau pun aku sudah mencoba untuk mengistirahatkan pikiranku semalaman. Tapi masih saja, aku terpikirkan soal kejadian terakhir itu.     * cuup * Mengingat saat pipi ku di kecup oleh Nadin, membuatku merasa ingin menjaga jarak dulu dengannya untuk beberapa waktu, agar pikiranku dapat kembali jernih dalam beberapa waktu itu. Namun bagaimana aku bisa menjaga jarak dari nya...     “ KAMI KAN TINGGAL SERUMAH!! ”     “Oh... tidak... aku bisa apa lagi...” Dari tempat tidurku, aku lalu melihat ke arah meja bela

My Sister is My Priority : chapter 12 [Vol.2]

untuk daftar karakter, ada dibawah ini : Daftar karakter     Libur semesteran telah di mulai, hari hari di mana aku tidak harus bangun pagi pagi sekali, karena aku tidak mesti pergi ke sekolah. Namun, itu berlaku untuk Nadin, walau pun liburan begini, dia tetap saja membangunkanku pagi pagi sekali.     “Abaang, banguuuuun !!”     “Uwaaah....” Nadin menarik selimut yang menyelimuti seluruh tubuhku dengan begitu cepatnya. Namun aku tetap tidak mau bangun pagi dan tetap memejamkan mata ku, karena sekarang sedang liburan sekolah.     “Iihhh... abang cepetan bangun, udah pagi tau!!” Aku lalu bangun sementara dari tidurku, dan duduk sementara. Ku lihat Nadin yang masih menggunakan piyama berdiri di smaping tempat tidurku sambil memegang selimutku di tangan kanannya.     “Nadin....”     “Hem?”     “Ini liburkan?”     “He’eh...”