Skip to main content

My Sister is My Priority : chapter 13 [Vol.2]



untuk daftar karakter, ada dibawah ini :





    Ada yang mengatakan... kalau tidur dapat membuat permasalahan psikologis menjadi lebih tenang bahkan terselesai kan. Namun... itu semua Bullshit ! omong kosong !!. Nyata nya... walau ku bawa tidur semalaman pun... pikiranku tetap saja terganggu karena kejadian kejadian kemaren. Pikiranku masih saja di penuhi oleh Nadin walau pun aku sudah mencoba untuk mengistirahatkan pikiranku semalaman. Tapi masih saja, aku terpikirkan soal kejadian terakhir itu.

    *cuup*

Mengingat saat pipi ku di kecup oleh Nadin, membuatku merasa ingin menjaga jarak dulu dengannya untuk beberapa waktu, agar pikiranku dapat kembali jernih dalam beberapa waktu itu. Namun bagaimana aku bisa menjaga jarak dari nya...

    “KAMI KAN TINGGAL SERUMAH!!
    “Oh... tidak... aku bisa apa lagi...”

Dari tempat tidurku, aku lalu melihat ke arah meja belajarku, di mana aku meletakkan laptop dan harddisk penyimpanan koleksi anime yang sudah ku kumpulkan selama ini.
    Aku jadi teringat tentang anime yang sempat ku tunda untuk menontonnya kemaren, anime incest dengan scene yang penuh kebetulan itu. Karena aku mengingat soal anime itu, aku yang tadi nya ingin mencoba menjauhkan diri dari sesuatu seperti itu, menjadi terbawa rasa penasaran akan bagaimana kelanjutan dari anime tersebut. Yah... begini kalau jadi otaku, sudah terlanjur nonton, ya... bakal penasaran bagaimana akhirnya. Aku terus menatap laptop dan harddisk ku tersebut... sampai pada akhirnya, aku pun melanjutkan menonton anime incest tersebut.
    Berjalan dua sampai tiga episode, cerita kisah percintaan sedarah antara tokoh utama dan adik perempuannya ini semakin menjadi jadi saja...

    “Baru 3 episode... tapi udah separah ini... gimana kedepannya...
    “Tapi... seru sih...
    [Onii-chan... aku... aku ingin terus bersama mu]
    [Aoi...]
    [Aku... tidak ingin kakak di miliki orang lain...aku tidak bisa menipu diriku sendiri....]
    [Aoi... aku.....]
    [Aku....]
    *Chuu*

Lagi lagi terdapat adegan di mana sang adik tiba tiba mencium kakaknya alias si tokoh utama... dan parahnya kali ini sang adik mencium langsung ke arah bibir kakaknya, kakaknya mencoba untuk melepaskan ciuman dari adiknya tersebut, namun karena adiknya terus menerus menciumnya... si tokoh utama alias sang kakak ini menjadi terbawa suasana, dan malah melakukan hal hal lainnya... dan ku rasa aku tidak perlu menjelaskan hal tersebut.

    “Gila nih anime... makin parah aja...”
    *nyiiiiitttt*
    “Abaaang....”
    “WAAAAAAAAA!!!!”

Tiba tiba Nadin memanggilku dari arah belakangku, yang sontak membuatku kaget berteriak dan secara cepat mem-pause anime yang sedang ku tonton tadi. Aku lalu menoleh ke arah belakangku, dan terlihat Nadin yang mengenakan piyama dengan rambut yang masih sedikit basah sedang berdiri di depan pintu kamar dengan wajah sedikit kaget, ku rasa dia baru saja selesai mandi.

    “Na...N.N..Nadin....”
    “Abang kenapa sih....? kok kaget gitu?”

Aku mencoba menutupi layar LCD laptopku dari Nadin dengan tubuhku. Nadin terlihat bingung saat melihat ke arahku. Dia sesekali, mencoba melihat ke arah LCD laptopku.

    “Abang ngapain sih... muka abang juga merah gitu...”
    “Eee... soal itu...”

Aku mencoba mengalihkan perhatianku dari Nadin dan berbicara pelan pada nya.

    “Abang... mencurigakan...”

Nadin menatapku dengan dingin.

    “He...masa sih?”
    “Mmm... ho! Abang pengen ku cium lagi ya?”
    “He... Ya NGGAK LAH!!” kata ku sedikit keras.

Nadin sempat terdiam mendengarku bicara dengan cukup keras. Aku menjadi merasa tidak enak pada nya, mungkin dia mengira kalau aku membentaknya barusan. Ku lihat wajahnya sedikit cemberut, alisnya mulai sedikit mengkerut saat melihat ke arahku.

    “Aaa... Nadin...”
    “Ngomongnya biasa aja kali bang...”
    “Kaya nya suasana hati nya lagi gak baik... mungkin karena aku bicara kekencengan tadi ya....
    “Abang mandi sana... airnya udah siap tuh...”
    *CDAAAR*

Nadin lalu menutup kembali pintu kamarku dengan cepat, sampai membuat suara yang cukup keras.

    “Aaa....”
    “Kaya nya aku benar benar membuatnya marah...

Aku segera bersiap siap mandi. Saat aku membuka pintu kamarku, aku melihat pintu kamar Nadin yang berada di depan kamarku, aku rasa Nadin sedang berada di kamarnya, dan aku bermaksud untuk meminta maaf untuk pada nya.

    “Nadin...” panggilku dari depan pintu kamarnya.
    “Apa?”

Nadin menjawabku dari dalam kamarnya tanpa membuka kan pintu untukku.

    “Ah.. dia bener bener di dalam...
    “Abang minta maaf ya... buat yang tadi...”
    “Iya...”
    “Abang tidak bermaksud membentakmu...”
    “Iya gapapa...”
    “Anooo...”
    “Gapapa...”
    “Juteknya...

Aku lalu segera pergi ke kamar mandi di lantai bawah untuk segera mandi. Di bawah guyuran air shower, aku memejamkan mata ku dengan kepala mendongak ke atas. Hari sedang libur, namun pikiran yang tetap penuh membuatku merasa ingin berlama lama berada di bawah guyuran air ini untuk meringankan kepala ku. Namun di sela sela itu... aku lagi lagi kepikiran soal Nadin.

    “Kok hari ini dia gampang marah ya...
    “Haah... kaya nya aku bakal minta maaf lagi nanti...
    “O iya... kelanjutan anime yang tadi gimana ya...
    “Karena Nadin tadi tiba tiba datang, anime nya jadi ke-pause dah...

Setelah terpikir soal itu, aku pun teringat kalau aku meninggalkan laptopku dalam keadaan menyala, dan anime yang tadi ku tonton hanya ku tinggalkan dalam keadaan ter-pause saja.

    “Anime nya Cuma ku pause doang...
    “Pintu kamarku juga tidak ku kunci...
    “BAGAIMANA KALAU NADIN MASUUUUUK!!!

Aku lalu cepat cepat mematikan shower dan segera mengerikan badanku dengan handuk. Segera aku memakai kembali pakaianku dan keluar dari kamar mandi berlari ke kamarku di lantai atas.
    Sesampai ku di lantai atas, ku lihat pintu kamarku sedikit terbuka. Perasaanku mulai tidak enak, jantung serasa berdetak dengan cepat, karena takut kalau Nadin sedang berada di kamarku sekarang.

    “GASWAAAAAT!!!
    “Gimana kalau dia bener bener di kamarku sekarang...?!
    “Ah... benar juga... aku harus menelpon ahli nya soal ini...

Aku kembali ke lantai bawah lalu mengambil ponselku dan segera menelpon Andre yang ku rasa sudah ahli nya soal beginian, terutama soal imouto.

*note : Imouto adalah bahasa jepang dari Adik(perempuan).

    “Ngapain lu nelpon gue...?
    “Yaelah... baru aja di telpon...”
    “Aku lagi sibuk main sama adekku...
    “Eh... kamu sudah dekat dengan adekmu ya?” kata ku sedikit kaget.
    “KAU MENGEJEKKU YA!!?
    “Lah... tadi kamu bilang, lagi main sama adekmu kan....”
    “Aaa... soal itu...
    “Ya udah, soal itu di bahas nanti aja... aku ingin tanya sesuatu...”
    “He...sesuatu?
    “MASTAH!!”
    “Kenapa kau tiba tiba memanggilku begitu!!?
    “SHISOU!!”
    “HENTIKAN ITU!!
    “Sebenarnya apa yang ingin kamu bicarakan, cepat katakan!!
    “Aaa... begini...”
    “Kalau kamu kepergok adekmu nonton anime hentai, apa yang akan kamu lakukan?”
    “PERTANYAAN MACAM APA ITU!!!
    “Yah... sebenarnya bukan soal anime hentai sih... jadi gimana... kalau kamu kepergok adekmu nonton anime incest?”
    “Anime incest? Kau ini... jangan bilang kalau kamu baru saja kepergok...
    “Yah lebih tepatnya... aku merasa kalau kemungkinan Nadin berada di kamarku sekarang dan melihat anime incest yang tadi ku pause buat ku tinggal mandi...”
    “Tunggu.... berapa lama kamu sudah meninggalkan kamarmu...
    “Mungkin sekitar 15 menit sampai sekarang...”
    “Haaah...kau ini bodoh ya...
    “Kenapa kau malah mengatai ku seperti itu...”
    “Dari pada menghubungi ku sekarang...
    “Bukankah lebih baik kalau kau segera menghentikan adekmu sebelum dia menonton sampai ke adegan yang aneh aneh...

Aku baru terpikirkan soal itu... membuatku terdiam tanpa kata kata. Anime incest yang ku tonton itu, baru 2 sampai 3 episode saja sudah banyak terdapat adegan tak senonohnya yang muncul... apalagi kalau Nadin meneruskan menonton anime itu sekarang...

    Aku segera menutup panggilan di ponselku, lalu segera berlari kembali ke lantai atas. Dengan cepat ku buka pintu kamarku... dan benar saja... ku lihat Nadin yang sedang duduk di kursi meja belajarku sedang menonton anime yang tadi ku pause, dia terlihat kaget ketika aku membuka pintu kamarku dengan cepat, lalu berbalik ke arahku dengan cepat sampai sampai membuat mouse yang berada di tangannya ikut tertarik olehnya...



Dan saat aku melihat ke arah LCD laptopku, anime itu sudah memasuki adegan ciuman antara pasangan kakak beradik dari anime itu lagi...


                                 -=Chapter 13 ‘Tercyduk’=-


Comments

Post a Comment

Populer Post

My Sister is My Priority : chapter 01

My Sister is My Priority : chapter 03

My Sister is My Priority : chapter 14 [Vol.2]